Tuhan harus ku sadari. Betapa luas nikmat-Mu itu.
Pertemukan aku dengannya, dalam rencana-Mu.
Rintik
hujan setia menemaniku. Dingin menusuk kulit. Angin terhirup segar kedalam
hidungku. Tanamanpun basah olehnya. Langit terlihat kelabu, tapi tak akan ku
biarkan hatiku sekelabu itu.
Aku
duduk menatap. Merasakan putaran sang waktu. Menunggu kehadiranmu disisiku,
bersama kicauan burung-burung rindu. Aku setia menantimu. Menunggumu
mengungkapkan 1 kata.
Aku
menikmati rencana-Nya. Menikmati kesendirian sebelum ada ikatan. Aku bisa apa
selain berharap dan berharap. Untuk berusahapun aku tak tahu harus memulainya
darimana. Hanya ada keyakinan dalam hatiku bahwa aku pasti akan bertemu
denganmu.
Melodi
rindu paling merdu adalah hujan. Selalu datang pada saat yang tepat. Aku belum
tahu kamu. Dan aku hanya bisa mencintaimu dengan caraku. Langit bergemuruh,
burung beterbangan, kilat petir menyambar, tanda alam berirama. Hujan walau
kadang kubenci. Tetapi selalu datang lagi untuk mengobati kekeringan ini. Hanya
dengan hujan akan menjadi terobati. Kapankah kutemukan hujanku. Aku hanya mampu
menunggu bersama garis waktuku.
Tak
ada yang kosong. Menunggumu adalah pilihanku untukkmu. Tak peduli berapa lama
lagi. Aku hanya peduli jejak langkah ini. Berhenti pada titik yang pasti.
Semoga petunjuk itu kan segera datang. Semoga kita tak saling mengecewakan.
Kita akan bersama melihat sang pelangi. Setelah perjalanan panjang melelahkan
ini. Warna itu hanya ada setelah kelabu berhasil kita lewati, dengan ketetapan
menjadi diri sendiri. Tak berubah oleh sentuhan angin, guyuran air dan badai
petir.
Perjalanan
kita akan sepanjang ketidakpastian itu. Hujan akan selalu menyapa. Kita akan
selalu bersama, walau terpisah jarak diantara kita. Kita hanya berbeda tempat.
Namun sejatinya telah ditakdirkan bersama sejak senja kala. Menantimu adalah
keharusan bagiku. Menunggu dengan tetap menjaga diri bahwa hanya kau sang
pemilik hati. Aku tak mau menduakanmu. Walau kau tak tahu. Karena aku juga tak
ingin. Menanti dalam kesendirian lebih baik sebelum kau ucapkan 1 kata “. . . .
. . . “
Rasa itu tak bisa dimatikan
Namun dapat dikendalikan
Aku yang selalu merindukanmu.
Yogyakarta, 30.3.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar