Laman

Jumat, 14 Juni 2013

Ku tunggu 1 kata


Tuhan harus ku sadari. Betapa luas nikmat-Mu itu.
Pertemukan aku dengannya, dalam rencana-Mu.

Rintik hujan setia menemaniku. Dingin menusuk kulit. Angin terhirup segar kedalam hidungku. Tanamanpun basah olehnya. Langit terlihat kelabu, tapi tak akan ku biarkan hatiku sekelabu itu.
Aku duduk menatap. Merasakan putaran sang waktu. Menunggu kehadiranmu disisiku, bersama kicauan burung-burung rindu. Aku setia menantimu. Menunggumu mengungkapkan 1 kata.
Aku menikmati rencana-Nya. Menikmati kesendirian sebelum ada ikatan. Aku bisa apa selain berharap dan berharap. Untuk berusahapun aku tak tahu harus memulainya darimana. Hanya ada keyakinan dalam hatiku bahwa aku pasti akan bertemu denganmu.
Melodi rindu paling merdu adalah hujan. Selalu datang pada saat yang tepat. Aku belum tahu kamu. Dan aku hanya bisa mencintaimu dengan caraku. Langit bergemuruh, burung beterbangan, kilat petir menyambar, tanda alam berirama. Hujan walau kadang kubenci. Tetapi selalu datang lagi untuk mengobati kekeringan ini. Hanya dengan hujan akan menjadi terobati. Kapankah kutemukan hujanku. Aku hanya mampu menunggu bersama garis waktuku.

Tak ada yang kosong. Menunggumu adalah pilihanku untukkmu. Tak peduli berapa lama lagi. Aku hanya peduli jejak langkah ini. Berhenti pada titik yang pasti. Semoga petunjuk itu kan segera datang. Semoga kita tak saling mengecewakan. Kita akan bersama melihat sang pelangi. Setelah perjalanan panjang melelahkan ini. Warna itu hanya ada setelah kelabu berhasil kita lewati, dengan ketetapan menjadi diri sendiri. Tak berubah oleh sentuhan angin, guyuran air dan badai petir.
Perjalanan kita akan sepanjang ketidakpastian itu. Hujan akan selalu menyapa. Kita akan selalu bersama, walau terpisah jarak diantara kita. Kita hanya berbeda tempat. Namun sejatinya telah ditakdirkan bersama sejak senja kala. Menantimu adalah keharusan bagiku. Menunggu dengan tetap menjaga diri bahwa hanya kau sang pemilik hati. Aku tak mau menduakanmu. Walau kau tak tahu. Karena aku juga tak ingin. Menanti dalam kesendirian lebih baik sebelum kau ucapkan 1 kata “. . . . . . . “


Rasa itu tak bisa dimatikan
Namun dapat dikendalikan
Aku yang selalu merindukanmu.

Yogyakarta, 30.3.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar