Mengembangkan
kekuatan senyuman dalam kehidupan
S.
Rahman dan Gustav Asyirint
127
halaman, 2009
Mereka yang
bahagia adalah yang selalu tersenyum, merasa tenang dalam setiap perbuatan dan
selalu mendapat kelimpahan rezeki karena dapan mengembangkan syukur secara
konstan. Kebahagiaan ada pada hati kita. Senangkanlah hati karena tidak bisa
dipecahkan oleh hati yang sedih. Cara
untuk menyenangkan hati adalah membaca al Qur’an, berdzikir, membaca buku-buku
motivasi.
II.
Senyum adalah kekuatan
Allah menguji
hambanya dengan berbagai cara. Ketika kita bisa menghadapi ujian dengan ikhlas
dan ridho maka kita harus selalu senyum dan semangat. Maka akan tercipta
kondisi jiwa yang sehat dan kuat.
Allah sesuai
dengan prasangka hambanya. Jika kita berprasangka baik, maka allah akan
memberikan kebaikan kepada kita, begitu pula sebaliknya. Allah sangat tahu
batas kemampuan hambanya. Jadi Allah tak akan memberikan ujian diluar batas
kemampuannya. Janganlah berputus asa. Putus asa adalah kekalahan dalam
memperjuangkan hidup.
III.
Orang yang mengeluh adalah orang
yang sering dikeluhkan
Kebahagiaan
dicapai bukan denagn mengeluh. Mengeluh hanya akan menambah beban yang sudah
ada dan menunjukkan tidak adanya semangat hidup. Tidak ada gunanya mengeluh,
karena ketika kita mengeluh orang-orang juga akan mengeluhkan kitadan
menganggap kita ini lemah. Jalanisaja denagn penuh semangat dan optimis karena
Allah tak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya.
Bermimpilah
dan beranikan diri untuk mewujudkannya. Orang harus punya cita-cita. Cita-cita
harus diolah denagn pengalaman dan diuji denagn pikiran yang sehat. Namun dalam
bercita-cita harus sesuai denagn kasadaran dan kemampuan diri. Jangan sampai
dikuasai oleh cita-cita imajinatif. Cita-cita menunjukkan kualitas diri
seseorang. Jadilah orang yang berani bermimpi, dan mewujudkan dengan tantangan
sebagai ujian kualitas cita-citamu.
Membangun
cita-cita harus denagn percaya diri. Percaya diri dapat dibangun dengan:
a.
Memahami bakat dan kemampuan diri
yang asli
b.
Menggali daya kreasi dan inovasi
c.
Bersikap tegas dan berpikiran
positif
d.
Bergaul dengan banyak orang yang
tegas dan berprinsip
e.
Mulai membuat rencana dan kerjakan
denagn sungguh-sungguh
f.
Mengembangkan kekuatan senyum yang
tercermin dalam sikap, perbuatan, cara bicara, cara berpikir dan berpenampilan
Kepercayaan
diri dibangun untuk modal berinteraksi. Kita adalah makhluk sosial, selalu
butuh orang lain. Bergaul adalah sarana pemngembanagn diri, memenuhi keinginan,
harapan dan belajar. Yang harus dikembangkan adalah terampil dalam mengambil
siakp. Harus memperhatikan realita dan tata cara, yaitu dimana, debgan siapa,
untuk apa. Memiliki gaya bergaul merupakan kunci agar selalu bisa bersikap baik
dan tepat. Hal yang harus diperhatikan dalam mengambil sikap:
a.
Bagaimana orang tetap menghargai
b.
Mempertahankan ketenangan diri
c.
Tegas
d.
Cepat
e.
Jelas dan tepat
f.
Waspada
g.
Menahan diri untuk selalu mendapat
kemenangan
Orang
sukses menyadari pentingnya pergaulan. Setiap orang merupakan bagian dari orang
lain. Oleh karena itu setiap keberhasilan bukanlah murni dari dirinya sendiri,
tetapi merupakan bantuan dari orang lain yang mengantarkan kesuksesannya.
Prinsipnya tiada hari tanpa bergaul. Jalinlah relasi sebanyak mungkin dimanapun
dan kapanpun.
Orang
sukses adalah yang mampu mengatur dirinya sendiri hidup secara teratur dan
tertib mengikuti irama alam. Kemudian dengaan cakap dan semangatnya dapat
menggerakkan dan motivasi orang lain.
IV.
Ikhlaslah
Semua
orang punya potensi untuk menjadi baik. Apabial kiat melihat ada orang yang
pemarah, sombong, sadis, bahkan jahat. Kita tak perlu membencinya. Tapi
bencilah sifatnya, bukan orangnya. Keikhlasan menerima orang lain apa adanya
akan menumbuhkab kebaikan baginya sehingga dia akan berinstropeksi diri,
lebih-lebih mau mengubah sifatnya, karena setip orang memiliki potensi untuk
menjadi baik.
V.
Sedikit bicara banyak mendengar
Segala
sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Bicaralah sesuai kepentingan dan
mengandung makna dan kebenaran. Meskipun sedikit bicara tapi fokus dan tepat
sasaran itu lebih baik.
Setiap
orang memiliki beragam karakter. Oleh karena itu kita perlu belajar. Setelah
kita berinteraksi kita tidak akan merasa asing lagi. Karena telah saling
mengenal dan mengetahui karakter masing-masing. Dalam proses interaksi kata
harus mampu menerima kelamahanya sebagaimana kita menerima diri kita sendiri.
VI.
Jangan menyerah, masih ada jalan
Masih
banyak yang harus kita kerjakan dan kita capai, namun kenyatannya hanya sedikit
yang dilakukan. Lebih memilih berhenti ditengah jalan dan bahkan tidak memulai
sama sekali. Jangan pernah menyerah selama Allah masih memberi kita hidup.
Orang menyerah hanya akn mendapati kehampaan, namun orang yang berjuang
walaupun belum berhasil akan tetap mendapatkan penghormatan. Bukan nilai yang
jadi pedoman, tapi bagaimana proses yang menjadi penghargaan.
Manusia
dikaruniai akal. Orang yang mau mengoptimalkan daya pikirnya akan mengetahui
kelebihan dan kekurangannya sehingga tahu apa yang harus dilakukannya. Semua
perilaku dipengaruhi oleh pola pikirnya. Cara mengoptimalkan daya pikir adalah:
berpikir sehat, berpikir mendalam, berpikir kedepan, berpikir dan bertindak,
berpikir kreatif dan berpikir hal-hal yang menguntungkan
VII.
Jaga rahasia
Buat
orang-orang bertanya-tanya tentang sesuatu yang ada pada diri kita. Denagn
begitu orang akan menghargaio kita. Kita jangan yerlihat polos dan lugu.
Tunjukkan keberanian pada siapapun sebagai bentuk kearifandiri sehingga tidak
merasa rendah diri di hadapan orang lain. Apabila menasehati, janagn
menelanjangi ketidakmampuannya, tapi ingatkanlah sesuatu yang mungkin dia lupa.
Dalam pergaulan jaga rahasia keburukan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar