Laman

Senin, 01 April 2013

The true of power Smile


Mengembangkan kekuatan senyuman dalam kehidupan
S. Rahman dan Gustav Asyirint
127 halaman, 2009

   I.            Hadapi dengan senyuman
Mereka yang bahagia adalah yang selalu tersenyum, merasa tenang dalam setiap perbuatan dan selalu mendapat kelimpahan rezeki karena dapan mengembangkan syukur secara konstan. Kebahagiaan ada pada hati kita. Senangkanlah hati karena tidak bisa dipecahkan oleh hati yang sedih.  Cara untuk menyenangkan hati adalah membaca al Qur’an, berdzikir, membaca buku-buku motivasi.
II.            Senyum adalah kekuatan
Allah menguji hambanya dengan berbagai cara. Ketika kita bisa menghadapi ujian dengan ikhlas dan ridho maka kita harus selalu senyum dan semangat. Maka akan tercipta kondisi jiwa yang sehat dan kuat.
Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Jika kita berprasangka baik, maka allah akan memberikan kebaikan kepada kita, begitu pula sebaliknya. Allah sangat tahu batas kemampuan hambanya. Jadi Allah tak akan memberikan ujian diluar batas kemampuannya. Janganlah berputus asa. Putus asa adalah kekalahan dalam memperjuangkan hidup.

III.            Orang yang mengeluh adalah orang yang sering dikeluhkan
Kebahagiaan dicapai bukan denagn mengeluh. Mengeluh hanya akan menambah beban yang sudah ada dan menunjukkan tidak adanya semangat hidup. Tidak ada gunanya mengeluh, karena ketika kita mengeluh orang-orang juga akan mengeluhkan kitadan menganggap kita ini lemah. Jalanisaja denagn penuh semangat dan optimis karena Allah tak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya.
Bermimpilah dan beranikan diri untuk mewujudkannya. Orang harus punya cita-cita. Cita-cita harus diolah denagn pengalaman dan diuji denagn pikiran yang sehat. Namun dalam bercita-cita harus sesuai denagn kasadaran dan kemampuan diri. Jangan sampai dikuasai oleh cita-cita imajinatif. Cita-cita menunjukkan kualitas diri seseorang. Jadilah orang yang berani bermimpi, dan mewujudkan dengan tantangan sebagai ujian kualitas cita-citamu.
Membangun cita-cita harus denagn percaya diri. Percaya diri dapat dibangun dengan:
a.       Memahami bakat dan kemampuan diri yang asli
b.      Menggali daya kreasi dan inovasi
c.       Bersikap tegas dan berpikiran positif
d.      Bergaul dengan banyak orang yang tegas dan berprinsip
e.      Mulai membuat rencana dan kerjakan denagn sungguh-sungguh
f.        Mengembangkan kekuatan senyum yang tercermin dalam sikap, perbuatan, cara bicara, cara berpikir dan berpenampilan
Kepercayaan diri dibangun untuk modal berinteraksi. Kita adalah makhluk sosial, selalu butuh orang lain. Bergaul adalah sarana pemngembanagn diri, memenuhi keinginan, harapan dan belajar. Yang harus dikembangkan adalah terampil dalam mengambil siakp. Harus memperhatikan realita dan tata cara, yaitu dimana, debgan siapa, untuk apa. Memiliki gaya bergaul merupakan kunci agar selalu bisa bersikap baik dan tepat. Hal yang harus diperhatikan dalam mengambil sikap:
a.       Bagaimana orang tetap menghargai
b.      Mempertahankan ketenangan diri
c.       Tegas
d.      Cepat
e.      Jelas dan tepat
f.        Waspada
g.       Menahan diri untuk selalu mendapat kemenangan
Orang sukses menyadari pentingnya pergaulan. Setiap orang merupakan bagian dari orang lain. Oleh karena itu setiap keberhasilan bukanlah murni dari dirinya sendiri, tetapi merupakan bantuan dari orang lain yang mengantarkan kesuksesannya. Prinsipnya tiada hari tanpa bergaul. Jalinlah relasi sebanyak mungkin dimanapun dan kapanpun.
Orang sukses adalah yang mampu mengatur dirinya sendiri hidup secara teratur dan tertib mengikuti irama alam. Kemudian dengaan cakap dan semangatnya dapat menggerakkan dan motivasi orang lain.
IV.            Ikhlaslah
Semua orang punya potensi untuk menjadi baik. Apabial kiat melihat ada orang yang pemarah, sombong, sadis, bahkan jahat. Kita tak perlu membencinya. Tapi bencilah sifatnya, bukan orangnya. Keikhlasan menerima orang lain apa adanya akan menumbuhkab kebaikan baginya sehingga dia akan berinstropeksi diri, lebih-lebih mau mengubah sifatnya, karena setip orang memiliki potensi untuk menjadi baik.
V.            Sedikit bicara banyak mendengar
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Bicaralah sesuai kepentingan dan mengandung makna dan kebenaran. Meskipun sedikit bicara tapi fokus dan tepat sasaran itu lebih baik.
Setiap orang memiliki beragam karakter. Oleh karena itu kita perlu belajar. Setelah kita berinteraksi kita tidak akan merasa asing lagi. Karena telah saling mengenal dan mengetahui karakter masing-masing. Dalam proses interaksi kata harus mampu menerima kelamahanya sebagaimana kita menerima diri kita sendiri.
VI.            Jangan menyerah, masih ada jalan
Masih banyak yang harus kita kerjakan dan kita capai, namun kenyatannya hanya sedikit yang dilakukan. Lebih memilih berhenti ditengah jalan dan bahkan tidak memulai sama sekali. Jangan pernah menyerah selama Allah masih memberi kita hidup. Orang menyerah hanya akn mendapati kehampaan, namun orang yang berjuang walaupun belum berhasil akan tetap mendapatkan penghormatan. Bukan nilai yang jadi pedoman, tapi bagaimana proses yang menjadi penghargaan.
Manusia dikaruniai akal. Orang yang mau mengoptimalkan daya pikirnya akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga tahu apa yang harus dilakukannya. Semua perilaku dipengaruhi oleh pola pikirnya. Cara mengoptimalkan daya pikir adalah: berpikir sehat, berpikir mendalam, berpikir kedepan, berpikir dan bertindak, berpikir kreatif dan berpikir hal-hal yang menguntungkan
VII.            Jaga rahasia
Buat orang-orang bertanya-tanya tentang sesuatu yang ada pada diri kita. Denagn begitu orang akan menghargaio kita. Kita jangan yerlihat polos dan lugu. Tunjukkan keberanian pada siapapun sebagai bentuk kearifandiri sehingga tidak merasa rendah diri di hadapan orang lain. Apabila menasehati, janagn menelanjangi ketidakmampuannya, tapi ingatkanlah sesuatu yang mungkin dia lupa. Dalam pergaulan jaga rahasia keburukan orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar